Bacalah ! Maka Kau Akan Mengerti
Oleh Adkha Maeluny
Bacalah tentang dirimu, maka aku akan mengerti bahwa sesungguhnya dirimu adalah indah. Allah telah menciptakanmu dengan begitu teratur dan sempurna, maka dari itu berbanggalah menjadi muslim dengan menjadi taat kepada Nya.
Dia tetap memeliharamu bahkan saat kau tidak mengingat-Nya, Dia mengasihimu dan tetap memberikan kepadamu jatah rizki, bahkan disaat kau mengkhianati-Nya, dan Dia pun akhirnya memaafkan kesalahanmu saat kau bertaubat, walaupun selanjutnya kau mengulang kesalahan yang sama. Lagi dan lagi. Memang, menebus kecintaan-Nya adalah sangat mustahil dilakukan, maka satu- satunya cara untuk membalasnya adalah menjadi hamba yang baik untuk-Nya. Walaupun itu memang sama sekali tidak menguntungkan atau merugikan-Nya, namun percayalah kesetiaan terhadap aturan dan Jalan-Nya, akan selalu membawamu kepada kemuliaan seorang manusia.
Menjadi mulia...ternyata lebih mendamaikan bahkan dari pada sekedar mendapatkan gelar sebagai `kaya`. Lalu mengapa harus kau rendahkan dirimu sendiri dengan menyisihkan Allah sang Maha Penguasa, hanya demi memenuhi nafsu yang memenuhi rongga dadamu ?.
Bacalah kewajibanmu, maka kau akan mengerti bahwa seorang muslim sangatlah dimuliakan Allah lewat sebuah hal yang bernama akal. Dengan akal kamu dan keluargamu akan selamat, serta kau telah melekatkan sebuah kemakrifatan pada diri-Nya sendiri sebagai seorang muslim. Kau yang dengan segala keringanan mengesampingkan Allah demi kebahagiaan yang lain. Akal yang menghasilkan ilmu adalah kunci munuju ridlo-Nya, dan menuju pada kehidupan terabadi ditempat yang paling indah. Subhanallah, semoga Akhirnya kehidupan terbaik disana bisa di peroleh.
Bacalah tentang kekuranganmu, maka kau akan mengerti cara tepat menjadikan dirimu hebat, tanpa harus dipaksa untuk sempurna.Kesadaran tentang kekurangan itu akan menjadikan kau pribadi yang tidak sombong dihadapan Yang Maha Esa apalagi dihadapan manusia.
Bacalah kewajibanmu, maka kau akan mengerti bahwa seorang muslim sangatlah dimuliakan Allah lewat sebuah hal yang bernama akal. Dengan akal kamu dan keluargamu akan selamat, serta kau telah melekatkan sebuah kemakrifatan pada diri-Nya sendiri sebagai seorang muslim. Kau yang dengan segala keringanan mengesampingkan Allah demi kebahagiaan yang lain. Akal yang menghasilkan ilmu adalah kunci munuju ridlo-Nya, dan menuju pada kehidupan terabadi ditempat yang paling indah. Subhanallah, semoga Akhirnya kehidupan terbaik disana bisa di peroleh.
Bacalah tentang kekuranganmu, maka kau akan mengerti cara tepat menjadikan dirimu hebat, tanpa harus dipaksa untuk sempurna.Kesadaran tentang kekurangan itu akan menjadikan kau pribadi yang tidak sombong dihadapan Yang Maha Esa apalagi dihadapan manusia.
Saat kau mengenal kekuranganmu, maka akan banyak kesempatan bagimu untuk melembutkan hati dan mengasah kasih sayangmu untuk selanjutnya kau sebarkan keindahan itu kepada seluruh dunia.
Bacalah tentang masa lalumu, maka kau akan mengerti betapa Allah sangat Maha penyayang dan mengasihimu. Allah menuntunmu kepada jalan yang terbaik walaupun kadang kau khianati.
Bacalah tentang masa lalumu, maka kau akan mengerti betapa Allah sangat Maha penyayang dan mengasihimu. Allah menuntunmu kepada jalan yang terbaik walaupun kadang kau khianati.
Kasih sayang-Nya tiada batas, walau sering kali kita membatasi diri dengan-Nya lewat dosa- dosa yang kau perbuat. Maka dari itu jangan tunda sujudmu, mohonkanlah ampunan atas jalan salah yang telah kau ukir dalam kebanggan berbuat dosa.
Bacalah setiap lembaran hidupmu, maka kau akan mengerti betapa Allah Subhanahu Wata'ala telah mengembankan kepadamu tugas yang berat dan indah, namun tidak melebihi kemampuanmu.
Bacalah setiap lembaran hidupmu, maka kau akan mengerti betapa Allah Subhanahu Wata'ala telah mengembankan kepadamu tugas yang berat dan indah, namun tidak melebihi kemampuanmu.
Kau adalah mampu, walaupun kau suka berputus asa dengan berkata tidak mampu. Kau adalah pemenang, walau sesekali terpuruk menjadi pecundang. Kau adalah Anugrah, maka jangan anggap dirimu sebagai sampah. Kau indah, bahkan terlalu indah untuk sekedar kau caci maki. Kau adalah hamba yang taat, walau sesekali kau salah jalan, namun lihatlah Sang Maha Penolong masih tersenyum atas kesalahan yang kau lakukan.
Dan yakinlah Dia akan selalu memaafkanmu, selama kau ikhlas meminta maaf. Lalu, atas alasan apa lagi kau harus menunda tobatmu, apakah kau perlu harus menyaksikan dahulu kemurkaaan Allah atasmu ?
Di kisahkan seseorang menangis kepada tetangganya dan mengeluhkan kehidupannya yang tiada berujung pada sebuah kenikmatan.Dia juga tak henti- hentinya memaki diri sendiri atas keadaan yang sedang menimpanya. Pikirnya, semua adalah terjadi karena kekurangannya yang di-karunia-kan Allah. Rasanya hidup benar- benar membosankan. Namun, jalan takdir kematian belumlah sampai padanya. Sang tetangga itu lalu berkata,
Allah yang menganugrahkan kelebihan, Allah pula yang menganugrahkan kekurangan pada kita, tapi percayalah Allah bukan sedang mendholimi kita. Bersyukurlah ketika kita masih bisa menjadi manusia yang penuh dengan kelemahan, karena disana berarti kita masih merasa membutuhkan Allah sang maha kuasa, dengan kata lain, kita tidak menjadikan diri kita sombong dalam banyaknya kekurangan kita seperti halnya iblis. Keluhan yang timbul itu adalah bahasa lain dari sebuah pengharapan ,jika disikapi secara sempurna. Tapi keluhan bisa menjadi dongkrak penggali lubang kesengsaraan kita sendiri kalau terus dibiarkan menjadi bagian dari kualitas diri.
Bayangkan ketika kita harus menjadi sempurna. Kesempurnaan di dunia tidak melahirkan apa-apa kecuali hanya kesendirian. Kesempurnaan tidak membutuhkan siapa- siapa karena semua sudah jelas- jelas terpenuhi dan memenuhi. Kesempurnaan didunia tidak memunculkan apa- apa kecuali kebosanan. Siapa manusia didunia ini yang tidak bosan dengan sesuatu yang ajeg ? Kesempurnaan didunia tidak menumbuhkan kerjasama. Jika tak ada kerjasama, maka tak akan ada hubungan hati sesama manusia. Jika tak ada hubungan hati, maka tak akan ada kasih sayang, saling menghargai.
Kekurangan juga adalah sarana menguji kualitas diri tentang seberapa gentleman atau pengecutkah kita. Betapa banyak orang yang menjadikan kekurangan sebagai alasan pemakluman kesalahan dan kelebihan sebagai kendaraan kecongkakan. Disinilah waktu yang tepat untuk kita mengetahui dan kemudian membenahi diri.
Kekurangan juga mengajarkan kesabaran bagi para pelakonnya. Para manusia pengejar kesempurnaan dapat memulai dari yang tidak sempurna terlebih dahulu, kemudian memperbaiki satu bagian demi satu bagian, sehingga yang kita inginkan akan terwujud di depan mata. Benar- benar tidak ada karya besar yang muncul dengan sekali duduk.
Kekurangan menyebabkan manusia kreatif menapaki hidup. Banyak manusia yang bingung dengan hidupnya, wajar memang. Karena jalan hidup yang tahu hanyalah Allah sang maha penguasa. Tidak ada yang tahu ataupun bisa memastikan apa yang bakal terjadi sedetik didepan.Kekurangan manusia dalam hal ketidaktahuan itu yang merangsang mereka untuk bersiap- siap dengan semua kemungkinan yang terjadi. Bayangkan jika ketidaksempurnaan itu absen. Maka proses terhenti dan semua akan terasa datar.
Kekurangan juga adalah sarana menguji kualitas diri tentang seberapa gentleman atau pengecutkah kita. Betapa banyak orang yang menjadikan kekurangan sebagai alasan pemakluman kesalahan dan kelebihan sebagai kendaraan kecongkakan. Disinilah waktu yang tepat untuk kita mengetahui dan kemudian membenahi diri.
Kekurangan juga mengajarkan kesabaran bagi para pelakonnya. Para manusia pengejar kesempurnaan dapat memulai dari yang tidak sempurna terlebih dahulu, kemudian memperbaiki satu bagian demi satu bagian, sehingga yang kita inginkan akan terwujud di depan mata. Benar- benar tidak ada karya besar yang muncul dengan sekali duduk.
Kekurangan menyebabkan manusia kreatif menapaki hidup. Banyak manusia yang bingung dengan hidupnya, wajar memang. Karena jalan hidup yang tahu hanyalah Allah sang maha penguasa. Tidak ada yang tahu ataupun bisa memastikan apa yang bakal terjadi sedetik didepan.Kekurangan manusia dalam hal ketidaktahuan itu yang merangsang mereka untuk bersiap- siap dengan semua kemungkinan yang terjadi. Bayangkan jika ketidaksempurnaan itu absen. Maka proses terhenti dan semua akan terasa datar.
Ketidaksempurnaan menimbulkan pengharapan. Seringkali, ketidaksempurnaan manusia membawanya pada sebuah masalah yang tak ada jalan keluar. Maka harapan hidup selanjutnya adalah terpanjat dalam sebait doa kepada sang maha sempurna. Disanalah akhirnya sebuah hubungan spiritual terjadi antara sang Raja hidup dan hambanya. Manusia masih bisa hidup beberapa hari tanpa makan minum dan atau kebutuhan lainnya, tapi manusia tidak akan bisa hidup tanpa harapan walaupun hanya sedetik saja.kekurangan melahirkan kesyukuran pada sebuah keadaan. Banyak orang yang masih mengeluh setelah diberi tangan dan kaki sepasang dan akal yang sehat. Padahal kesemua itu memungkinkan kita untuk membenahi segala sesuatu yang terjadi dan akan terjadi kepada kita.
Maka bacalah kekurangan diri sendiri dan makhluk disekitar kita, karena dari sana kita merasa dibutuhkan dan membutuhkan. Kekurangan justru menciptakan kerjasama dan hubungan hati karena adanya perjuangan dari sebuah menyatukan. Kekurangan jika disikapi dengan kelembutan hati akan membuat hidup semakin hidup dan harapan tidak akan tinggal harapan.Maka lebih baiklah kita meminimalisir keluhan atas kekurangan diri sendiri, yang justru akan menambah diri kita semakin kurang.
Seorang muslim jika melakukan beberapa amal ibadah dan taqarrub kepada Allah akan merasakan hatinya tentram, jiwanya tenang, menerima serta qana’ah dengan pemberian Allah Ta’ala. Bahkan, terkadang lahir dalam dirinya perasaan sudah memberikan hak-hak Allah. Terkadang perasaan ini mendatangkan kekaguman dan bangga dengan ibadahnya.
Orang-orang shaleh tidak akan melakukan hal tersebut. Karena orang-orang shaleh selama-lamanya selalu rindu kepada Allah dan takut kalau-kalau ibadahnya tidak diterima. Bahkan, dia beranggapan amalnya tidak pantas diterima oleh Allah.
Aisyah radliyallaahu 'anha berkata, “Aku telah bertanya kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam tentang ayat ini, apakah mereka orang-orang yang minum khamer, pezina, dan pencuri ? Beliau menjawab, “Tidak, wahai putri al-Shiddiq. Mereka adalah orang-orang yang berpuasa, menunaikan shalat dan shadaqah namun mereka takut kalau amalnya tidak diterima.” (HR. Muslim, kitab al Imarah, bab man qatala li al Riya wa al sum’ah istahaqqa al naar, no. 1905)
Puas dengan ketaatan yang telah dilakukan adalah di antara tanda kegelapan hati dan ketololan. Keraguan dan kekhawatiran dalam hati bahwa amalnya tidak diterima harus disertai dengan mengucapkan istighfar setelah melakukan ketaatan. Hal ini karena dirinya menyadari bahwa ia telah banyak melakukan dosa-dosa dan banyak meninggalkan perintah-Nya.
Beginilah seharusnya yang dilakukan hamba, setiap selesai dari melaksanakan ibadah dia beristighfar (meminta ampun) kepada Allah atas kealpaan dan bersyukur kepada Allah atas taufiq-Nya. Tidak seperti orang yang melihat dirinya telah menyempurnakan ibadah dan berbangga di hadapan Tuhannya.
Dan juga seyogyanya janganlah bersandar pada amal.contohnya adalah sholat.sholat kita belum bisa dijadikan ujung tombak untuk mencapai surga.sholat kita masih belum khusyu'.tak pantas kita berharap masuk surga dengan jalan sholat saja.bersandarkan pada amal saja akan melahirkan kepuasan, kebanggaan, dan akhlak buruk kepada Allah Ta’ala. Orang yang melakukan amal ibadah tidak tahu apakah amalnya diterima atau tidak. Mereka tidak tahu betapa besar dosa dan maksiatnya, juga mereka tidak tahu apakah amalnya bernilai keikhlasan atau tidak. Oleh karena itu, mereka dianjurkan untuk meminta rahmat Allah dan selalu mengucapkan istighfar karena Allah Maha pengumpun dan Maha penyayang.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh amal seseorang tidak akan memasukkannya ke dalam surga." Mereka bertanya, "tidak pula engkau ya Rasulallah?" Beliau menjawab, "Tidak pula saya. Hanya saja Allah meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal sesuai dengan sunnah) dan berlakulah sedang (tidak berlebihan dalam ibadah dan tidak kendor atau lemah)." (HR. Bukhari dan Muslim, lafadz milik al-Bukhari)
Sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga kecuali dengan rahmat Allah. Dan di antara rahmat-Nya adalah Dia memberikan taufiq untuk beramal dan hidayah untuk taat kepada-Nya. Karenanya, dia wajib bersyukur kepada Allah dan merendah diri kepada Allah.
Tidak layak dia bersandar kepada amalnya untuk menggapai keselamatan dan mendapatkan derajat tinggi di surga. Karena tidaklah dia sanggup beramal kecuali dengan taufiq Allah, meninggalkan maksiat dengan perlindungan Allah, dan semua itu berkat rahmat dan karunia-Nya.
Seorang hamba tidak pantas membanggakan amal ibadahnya yang seolah-olah bisa terlaksana karena pilihan dan usahanya semata, apalagi ada perasaan telah memberikan kebaikan untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan amal ibadah hamba-hamba-Nya. Dia Maha kaya, tidak butuh kepada makhluk-Nya.
Allah Ta'ala berfirman dalam hadits Qudsi,
"Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antaramu, dari kalangan manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antaramu, maka tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antaramu, dari kalangan manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kamu, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga." (HR. Muslim dari Abu Dzar al Ghifari, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar